Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat allah SWT yang masih memberikan kesehatan kepada saya. ok para sobat blogger beberapa hari yang lalu saya telah memposting tentang cara penularan TBC dan sekarang saya akan posting tentang obat TBC.
Tuberkulosis (TB) dapat menyerang berbagai organ tubuh selain paru-paru. Namun, di bawah ini hanya akan dibahas obat TB untuk paru-paru. Tujuan pengobatan Tuberkulosis (TB) ialah memusnahkan basil tuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh.
Idealnya pengobatan dengan obat Tuberkulosis (TB) dapat menghasilkan pemeriksaan sputum negatif baik pada uji dahak maupun biakan kuman dan hasil ini tetap negatif selamanya. Obat yang digunakan untuk Tuberkulosis (TB) digolongkan menjadi dua kelompok yaitu:
- Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
- Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.
Meskipun demikian, pengobatan Tuberkulosis (TB) paru-paru hampir selalu menggunakan tiga obat yaitu INH, Rifampisin dan Pirazinamid pada bulan pertama selama tidak ada resistensi terhadap satu atau lebih obat Tuberkulosis (TB) primer ini.
Isoniazid masih merupakan obat yang sangat penting untuk mengobati semua tipe Tuberkulosis (TB). Efek sampingnya dapat menimbulkan anemia sehingga dianjurkan juga untuk mengkonsumsi vitamin penambah darah seperti Piridoksin (vitamin B6).
Resistensi masih merupakan persoalan dan tantangan. Pengobatan Tuberkulosis (TB) dilakukan dengan beberapa kombinasi obat karena penggunaan obat tunggal akan cepat dan mudah terjadi resistensi.
Disamping itu, resistensi terjadi akibat kurangnya kepatuhan pasien dalam meminum obat. Waktu terapi yang cukup lama yaitu antara 6-9 bulan sehingga pasien banyak yang tidak patuh minum obat selama menjalani terapi.
0 komentar:
Posting Komentar